cerpen hewan
BURUNG PERKUTUT DAN
RAJAWALI
Dahulu kala di zaman Nabi
Sulaiman as dan Nabi Daud as , di sebuah Hutan, hiduplah seelor burung Rajawali,
Rajawali terkenal burung yang paling suka membangkang pada Nabi Sulaiman, ia
juga sering mengerjai hewan-hewan lain hingga terluka dan bahkan
meninggal.
Suatu Hari, Rajawali mengelilingi
hutan. Ia bertemu dengan seekor tupai, “eh tupai ..!!” teriaknya, “ada perlu
kamu?” tanya tupai . “Mau pergi ke mana kau?” tanya Rajawali, “aku mau
menghadiri undangan makan malam di perkampungan bebek “ jawabnya. Rajawali
mulai berniat jahat pada tupai. “Kamu berjalan pasti lama tupai, nanti kau
kehabisan makanan lho...” kata Rajawali, “iya juga, tapi gimana caranya agar
aku bisa nyampek dengan cepat ?” tanya tupai pada burung Rajawali.
“Mari
naik di atas punggung ku tupai, pasti kamu akan lebih cepat ke sananya..!”bujuk
Rajawali, “baiklah ..aku akan naik.. turunlah Rajawali !!” teriak tupai.
Rajawali mulai mendekat pada Tupai itu dan mendekatkan punggungnya pada tupai
agar mudah dinaiki. Kemudian setelah tupai berhasil naik punggung Rajawali,
Rajawali mulai lebih kencang terbangnya, tupai pun ketakutan dan berteriak
“Pelan.. pelanlah terbangnya rajawali aku takuuuttt..”.Rajawali lebih kencang
terbangnya, iapun sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya dan terjatuhlah tupai
itu dari atas hingga berdarah. Rajawali sambil tertawa terbahak-bahak dan
berkata “syukurin lho,, emang enak gue kerjain”.
Nampaknya, perbuatan rajawali
diketahui oleh burung perkutut, perkutut segera melapor pada Nabi sulaiman.
“Assalamualaikum Nabi..” sapa perkutut, “Wa’alaikumsalam wr.wb .. ada perlu apa
perkutut kamu datang kemari..?” tanya Nabi Sulaiman. “hamba melapor paduka
raja, rajawali berulah kembali raja, hamba baru saja melihat rajawali
menjatuhkan tupai dari atas awan hingga ke tanah..”jawab perkutut.
“Astagfirullah,, dia berulah lagi..” sambil menggelengkan kepala, “bagaimana
keadaan tupai sekarang ?” tanya Nabi, “hamba belum tahu pasti Raja,,” jawab
perkutut kembali. “ya sudah,, terimakasih atas laporanmu perkutut, kamu boleh
kembali..!” perintah Nabi Sulaiman as. “baik paduka raja,, wassalamualaikum wr.
Wb “ sambil meninggalkan Nabi.
Rajawali beristirahat di sebuah
pohon besar di dekat sumur. Ia mulai tertidur sambil ditemani angin yang
sepoi-sepoi. Ketika ia asyik bermimpi, tiba-tiba hujan datang sangat lebat dan
petir yang menyambar. Ia terbangun dari tidurnya, Rajawali tu merasa kedinginan
dan membutuhkan tempat berteduh dari hujan. Ia melihat sebuah gubuk kecil yang
dipenuhi anak ayam, ia langsung terbang menghampiri gubuk itu, anak-anak ayam
itu mulai ketakutan dan berhamburan keluar meninggalkan gubuk. Anak-anak ayam
itu kehujanan dan lagi-lagi Rajawali berbuat usil.
Ketika
matahari mulai terbit dari arah timur, burung perkutut hinggap di dahan pohon
di dekat danau, kemudian ia dihampiri oleh rajawali. “perkutut.. kau burung
kecil, mana suaramu ,, kenapa tak berkicau layaknya burung-burung lain.. aku
tahu.. kamu itu memang punya suara yang pas-pasan makanya kamu malu.. “ ejek
rajawali, “ah,, tak apalah suaraku seperti ini rajawali .. aku tetap bersyukur
atas pamberian Allah SWT ..” jawab perkutut. “hah,, alasan mu saja, pasti kamu
malu punya suara jelek seperti itu,,,’ejak
rajawali lagi sambil terbang pergi meninggalkan perkutut sendiri. Tak lama
kemudian datang seekot burung kutilang, “perkutut,, kenapa kamu,, nampak
murung?” tanya kutilang pada perkutut yang melamun di dahan pohon, “kenapa aku
mempunyai suara yang jelek kutilang ?”, “kenapa kamu berfikir seperti itu,,
semua itu sudah takdir perkutut, syukuri sajalah..” jawab kutilang. “sudahlah..
aku tahu kamu baru saja diejek oleh Rajawali.. gak perlu difirkankan sobat, kan
dia memang berwatak seperti itu..” tambahnya lagi. “iya juga ya.. mari terbang
kawan ” ajak perkutut pada kutilang. Kemudian mereka berdua terbang
mengelilingi hutan dan berjumpa dengan rajawali kembali . “eh.. suara jelek ,,
ngapain terbang melulu.. latih sana suaramu biar enak didengar “ ejek rajawali
pada perkutut sambil terbang kencang meninggalkan perkutut dan kutilang .
Suatu senja di dahan pohon,
perkutut termenung ia melamun tentang ejekan rajawali tadi pagi,
kemudian datanglah seekor semut mendekatinya, “sedang apa kamu melamun
sendirian?” tanya semut itu, “sedang memikirkan kekuranganku teman..” jawab
perkutut sambil menoleh pada semut itu. “setiap makhluk itu pasti memiliki
kekurangan kawan, lihatlah tubuhku yang kecil ini.. apa ini juga bukan
kekurangan?”, “iya juga mut,, tapi sudahkah kamu melamun sepertiku ini untuk
memikirkan kekuranganmu ?” tanya perkutut,” untuk apa kekurangan itu difikirkan
kawan,, aku yakin dialik kekurangan kita masih banyka kelebihan yang ada pada
diri kita..” tutur semut, “iya semut,, sudahlah tak perlu difikirkan lagi semua
kekurangan ini.. makasih ya sudah menasehatiku...” jawab perkutut . “Iya
sama-sama... kawan” semut itu sambil pergi meninggalkan perkutut sendirian,
kemudian perkutut terbang kesana kemari merasa bangga dan yakin bahwa dia
memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh siapapun.
Di hening malam yang sunyi, suara
burung hantu mempertambah heningnya malam kala itu, perkutut terbangun. Ia
bermimpi bahwa dirinya memiliki suara yang merdu, kemudian ia bergumam dalam
hatinya “seandainya itu bisa menjadi kenyataan, alangkah senangnya hati ini..”
batin si perkutut. Keesokan harinya ia bercerita pada burung kutilang.
“kutilang, aku semalam bermimpi mempunyai suara yang merdu laksana Nabi Daud
as..”, “hm.. sampek terbawa mimpi segala omongan si Rajawali kemarin “tanya
Kutilang pada Perkutut, “aku juga tak tahu kawan, tapi aku sudah tak memikirkan
akan hal ini “sahut Perkutut, “sudahlah perkutut, mari kita terbang tak usahlah
kau pikirkan omongan si iseng Rajawali”ajak Kutilang.
Ketika asyik bercanda di atas
pohon, Perkutut dan Kutilang dihampiri oleh burung Hud-hud. “sedang apa kalian
disini?”tanya Hud-hud pada mereka, “kami sedang beristirahat Hud..”jawab
Kutilang, “Nabi Sulaiman sedang mengadakan sayembara kawan..” tutur Hud-hud,
“Sayembara ? apa maksudnya..”sahud Perkutut, “Iya,, Beliau sedang mengadakan
sayembara, barang siapa yang berhasil mengalahkan Rajawali maka apapun
permintaanya akan dikabulkan, dan sejauh ini belum ada yan g berani untuk mengalahkan Rajawali ini”
tutur Hud-hud lagi, “sepertinya aku
berani mengikuti sayembara ini “ jawab Perkutut, “serius kamu ?” sahut Kutilang
, “InsyaAllah aku siap Kutilang “, “Hud-dud dimulai kapan sayembara itu ?”
tanya Perkutut itu pada Hud-hud, “semampu kamu, kapanpun siap kawan.. “ jawab
Hud-hud dengan senyuman. “Baiklah,, mari kalian menghadap Nabi Sulaiman as..
“ajak Hud-hud pada Perkutut dan Kutilang.
Selama
dalam perjalanan, Kutilang berbicara pada Perkutut apakah sahabatnya itu yakin
akan keputusan yang diambilnya dan dalam kesepakatan mereka Perkutut meminta bantuan Kutilang untuk
membantunya mengalahkan Rajawali dan merekapu meyusun stategi dalam sayembara
ini. Sesampainya di Istana, mereka pun telah disambut oleh pasukan Istana dan
Nabi Suliaman as pun menyapa merek dengan senyuman agung.
“Telah
yakinkah kalian mengikuti sayembara ku ini ?” tanya Nabi Sulaiman as pada
Perkutut dan Kutilang, “InsyaAllah hamba sanggup Tuan,, tapi apakah hamba boleh
meminta satu permintaan dalam sayembara ini..”,”apa.. sebutkan saja” jawab
Nabi, “Bolehkah hamba meminta sedikit suara emas Nabi Daud as hanya untuk
sayembara ini “ sahut Perkutut, “Baiklah,, sekarang kalian pergilah ke Rumah
ayahku, dan utarakan maksud kalian, InsyaAllah ayahku akan mengabulkan
permintaan kalian..”perintah Nabi Sulaiman, “Baik, baginda raja kami siap
menghadap, izinkan kami menghadapa sekarang juga Raja”. Mereka berduapun mulai
bergegas menuju kediaman nabi Daud as. Setibanya di Kediaman Daud as, mereka
disambut dengan ramah oleh Nabi. “Assalamu’alaikum ya Nabi “ sambut perkutut,
“Wa’alaikumsalam wr wb, aku sudah tahu kepentinganmu datang kemari, dari anakku
Sulaiman, untuk itu mari masuklah ..!!” Sapa Nabi Daud as pada dua burung itu.
Mereka berduapun mulai masuk ke dalam, dengan bacaan Bissmillahirrohmanirrohim
Nabi Daud as mulai memberikan sedikit suara pada Perkutut, setelah itu
merekapun berpamitan untuk segera melaksanakan sayembara untuk mengalahkan
Rajawali.
Perkutut dan Kutilang mulai terbang untuk mencari Rajawali, setelah
mencari cukup lama, mereka menemukan Rajawali. Rajawali sedang asyik terbang
sambil bernyanyi-nyanyi riang, kemudian Perkutut meneriakinya dari jauh,”hai
Rajawali, kemarilah aku sudah punya suara yang merdu..!!” teriak perkutut,
seketika itu Rajawali menghampiri Perkutut, “mana suaramu ? mimpi ya kamu ?”
ledek burung jahat itu. Perkutut pun mulai dari suara pelan dan lama-kalamaan
suara itu makin keras dan merdu hingga Rajawali menari-nari di atas awan hingga
tak tahu apa-apa yang ada didekatnya, dari kejauhan Kutilang terbang dengan kecepatan
diatas rata-rata dan menabrak telinga Rajawali, telinga Rajawalipun berdarah
dan terus mengalir darahnya ke tanah.
Tubuh perkasa Rajawali mulai rapuh kehabisan darah hingga akhirnya burung jahat
itu mati lemas dengan lumuran darah di atas tubuhnya.
Kematian Rajawali itu disaksikan
hewan-hewan seantero hutan, mereka berbondong-bondong ingin menyaksikan jasad
hewan yang suka megusik ketenangan hewan lain itu. Nabi Sulaiman as yang
mendengar akan hal itu langsung menuju tempat kejadian. Sesampainya di tempat
kejadian, Nabi Sulaiman menyaksikan hal
ini, kemudian beliau menyuruh hewan-hewan lain untuk menguburkan jasad
Rajawali, dan beliaupun berdo’a kepada Allah SWT untuk menganugrahkan sedikit
suara yang diberikan Nabi Daud as agar selamanya dimiliki Perkutut dan
keturunannya kelak.
Komentar
Posting Komentar